Sponsor

Jumat, 01 Januari 2021

Dear, 2021


A New Year, A New Hope...

Hope Everything be Better...

There's No Pain Anymore...

Just Happy and Blessed

Good Bye, 2020

Welcome, 2021

Aku Masih Ingat...

  Day 3. A Memory


Aku masih ingat...

Bagaimana suasana rumah saat aku tinggal di Banjarmasin sejak lahir dan berumur 6 tahun. Rumah itu persis rumah yang aku tinggali sekarang, punya dua pintu, ruang sebelah adalah ruang tamu. Bangunan lama itu dijadikan ruang keluarga. Persis seperti sekarang. Namun Halamannya lebih luas.

Masih kuingat dulu pergi ke sekolah berjalan kaki karena sekolah hanya berjarak satu blok dari rumahku. Dan aku tidak terlalu sedih pindah ke Banjarbaru karena aku masih belum punya teman. Aku pindak ke Banjarbaru saat masih menjadi murid kelas 1 SD dan baru beberapa hari bersekolah sebagai siswi SD. Pulang sekolah, aku sudah dihadang dengan mobil sedan yang sudah siap berangkat. Ya, aku pindah ke Banjarbaru dengan masih memakai seragam sekolah.


Aku masih ingat...

Bagaimana minus menyerang mataku saat pelajaran IPA kelas IV SD. Saat itu kami mempelajari Indera Penglihatan. Dan aku tidak bisa melihat tulisan yang terpampang di papan tulis.Aku disarankan untuk memakai kacamata sebagai alat bantu. Aku langsung bercerita kepada orang tua dan mereka langsung mengajakku ke Banjarmasin ke Optik Internasional. Saat itu sudah memeriksa menggunakan komputer dan hasilnya aku minus 500 untuk kanan dan 550 untuk kiri. Aku syok karena setelah kacamatanya jadi, kacamatanya sangat tebal. Sejak saat itu, resmi sudah aku mendapat julukan 'Betty La Fea' di sekolahku saat itu.


Aku masih ingat, siapa cinta pertama aku, yang tidak pernah aku duga sebelumnya. Berniat kenal pun tidak tapi dia berhasil menjadi sosok yang selalu ada. Aku selalu ingat bagaimana aku memulainya saat SMP, dan hingga kini masih berteman baik. 

Aku masih ingat, tiap aku kelulusan, aku tidak pernah ikut dan nyokap selalu sakit. saat kelulusan SMP, nyokap dirawat di RSUD Banjarbaru, dan kami dilarang kepala sekolah untuk ikut corat coret seragam karena akan dikumpulkan ke orang yang membutuhkan. Saat kelulusan SMA, aku juga tidak ditemani nyokap, aku malah ditemani nenek aku dan nyokap lagi-lagi dirawat di Rumah Sakit Mawar. Sekolah SMA ku kali ini juga tidak membolehkan anak-anak muridnya untuk ikut pawai kelulusan dan setelah acara pun aku langsung balik ke RS. Hal ini berlanjut ketika kuliah, saat yudisium nyokap hadir dan duduk di depan, sengaja aku pilihkan kursi paling depan agar nyokap bisa melihat aku lulus dengan cumlaude. Namun, di tengah acara, nyokap sakit. Jadi nyokap tidak sempat melihat betapa inginnya aku perlihatkan hasil kuliahku selama ini. Aku sedih.

Aku masih ingat bagaimana dulunya aku bilang ke teman-teman bahwa aku tidak ingin sama sekali bekerja di Bank, namun ternyata aku menghabiskan hidupku hampir 3tahun di Bank sebagai frontliner.

Aku masih ingat bagaimana kehidupan berubah setelah hadirnya seorang Shanoom. 

Aku masih ingat potongan-potongan kenangan dalam hidupku.

Maha Besar Allah, memory otak kita sungguh unlimited. Kalau otak ini buatan C*hina mungkin saja sudah hardisk full.

#Day3

#AMemory

#30DaysWritingChallange



Sabtu, 26 September 2020

I'm Happy When I Was...

 Day 2. Things That Makes You Happy


Dari sekian banyak hal yang membuat aku happy, satu hal yang aku sukai adalah melihat orang lain nyaman berada di sekeliling aku. Entah itu bercerita, membuat lelucon, saling curhat, saling ejek nama orang tua (?), apapun itu. Aku senang ketika orang lain senang. Apalagi kalau senang itu berasal dari aku.


Pernah ku punya pacar, dan aku BUCIN banget waktu itu. (Sekarang? Tambah bucin 😢). Tiap anniversary, aku yang beli bunga. Dia ultah, aku siapin surprise. Aku sering nyamperin dia ke tempat kerja sambilannya. Aku sering datengin diam-diam ke rumahnya. Aku sering kasih dia kado-kado kecil. Paling sering baju kaos. Sering kukasih catatan-catatan kecil, disela-sela kotak martabak telor yang aku belikan untuknya diwaktu jam shift kerjanya. Kukirimin video pendek berisi slideshow foto-foto kami berdua (yang kebanyakan fotobox) dan aku sisipkan lagu-lagu favorit kita berdua waktu itu dan aku kirim ke BBM dia. Dan aku ga tau berapa banyak yang aku korbani cuma buat liat dia senyum yang hanya beberapa menit. Sesaat kemudian, dia paling balik lagi dengan aktivitasnya. Sedangkan aku, senang sudah bisa liat ekspresi orang yang aku niatin buat kubikin senang. Pada akhirnya, hubungan keBUCINan ini berakhir dengan sukses.


Memberi surprise kecil untuk orang-orang yang berada di sekelilingku. Memberikan support. Memberikan sisipan kata-kata penyemangat di lembar sticky notes. Bahkan mengucapkan selamat ulang tahun kepada teman SD yang tidak terlalu akrab di Whatsapp Group. Semua hal itu aku lakukan dengan terbiasa. Aku senang orang lain bisa terhibur dengan adanya diriku.


Kebiasaan ini apabila tertunda, biasanya sering dicari-cari.

Nyokap, adalah orang yang tidak pernah absen untuk aku berikan kejutan. Entah itu berupa Kue, Kado, Catatan Ucapan, maupun Bunga/Buket di hari Ulang Tahunnya, ataupun Hari Ibu. Suatu ketika, aku memang sedang tidak memiliki uang untuk membelikan sesuatu pada hari Ibu. Sehingga pada hari itu, tidak ada yang bisa aku lakukan, aku sedih hanya bisa memberikan ucapan lewat whatsapp dan instastory. Apalagi Nyokap sempat nyindir-nyindir dan mengira aku dan adik aku lupa hari itu hari Ibu. Beruntung pada hari itu aku ada rejeki berlebih, keesokan harinya, aku membelikannya sebuket bunga setelah pulang kerja. Nyokap girang langsung minta foto dengan buketnya, tak lupa juga dia pajang di status. Seberbalas itukah niat baik ini sehingga sering dimudahkan? Who knows...


Selain kebiasaan ini, hal lain yang membuat aku happy  adalah Stationary.









Bau buku tercium. Barang-barang tersusun rapi. Highlighter Pen berurutan membentuk gradasi warna. Bermacam-macam jenis kotak pensil. Buku dengan berbagai motif cover. Aku selalu menikmati mengelilingi toko stationary. Kadang aku membeli sebuah pulpen, kadang membeli buku tulis, paling sering membeli buku catatan kecil. Sebahagia itu aku dengan Stationary.


Sebenarnya banyak hal sederhana lainnya sih yang bisa membuatku bahagia. Tapi kali ini cukup 2 (dua) hal ini saja dulu yang aku bahas. Sampai jumpa di Day 3 ya. Tetap Semangat dan Jaga Kesehatan!!!



#Day2

#ThingsThatMakesYouHappy

#30DaysWritingChallange




Rabu, 16 September 2020

My Personality? Wait...

 Day 1. Describe Your Personality.


Harusnya yang nge-describe personality ini bukan aku sendiri sih, tapi orang-orang terdekat dan sekeliling aku. Karena, akupun masih dalam tahap bingung memahami diri sendiri.

(bingung-bingung, anak udah satu aja 😁)

Jadi, saat menulis ini, aku mencoba ngetes kepribadianku di salah satu situs di sini. Disitu ada beberapa pertanyaan yang diajukan dan dipersilakan untuk dijawab yang paling mendekati dengan diri kamu. dan hasilnya, aku adalah ENFP, yaitu Extraverted, Intuitive, Feeling, Perceiving. (sumpah, selama ini aku kira aku anak introvert, hahaha). 

Selain situs itu, aku juga sempat mencari tau tentang apa itu ENFP, seperti disitus ini dan juga ini. Dan memang sebagian besar, yang kubaca adalah diriku sendiri. Aku adalah Si Kepo yang Punya Banyak Ide, atau Si Kreatif yang Mudah Bosan. Benar begitu?

Disini aku akan tampilkan beberapa kesimpulan mengenai ENFP

1. Mudah Menjalin Hubungan Baik dengan Orang Lain ----- Memang sih, ga usah jauh-jauh, kalau dibandingkan dengan saudara sendiri aja, aku terlihat lebih suka memulai pembicaraan dengan orang, bahkan dengan orang yang belum dikenal sekalipun. Kadang kalau sudah dekat, sering dianggap genit padahal mah enggak. Aku suka bersikap baik sama orang lain. Bodo amat orang mau jahat apa engga sama aku, yang penting urusan aku sama orang lain baik. Kadang ada beberapa orang yang menyalah artikan sifat aku yang satu ini. ENFP pada dasarnya outgoing dan antusias sama semua orang (kalimat ini aku setuju banget)


2. Agak Berantakan dan Suka Menunda ----- Bener! Hidup aku berantakan, hahaha. Enggak ding! Tapi emang bener, aku tidak terlalu terpaku pada jadwal. Aku suka mengerjakan sesuatu di menit-menit terakhir. Banyak hal yang berantakan dan tidak teratur di hidupku. Seperti mandi 10-15 menit sebelum berangkat, atau h-1 ujian baru belajar, bahkan kadang didepan ruang ujian baru aku membaca-baca materi.


3. Jago di Konsep, Lemah di Pengerjaan ----- Dan itu terbukti. Kalau diskusi, ide-ide akan keluar dari mulutku, namun ketika tiba di lapangan, aku akan mundur. Aku juga orangnya jarang bisa fokus, mengerjakan satu pekerjaan rutin dari awal kerja sampai akhir kerja adalah bukan keahlianku. 


4. Overthinking dan Gampang Stress ----- Ya begitulah, baperan. Tapi bukan berarti baperan dalam hal naksir. Ketika ada orang ngomongin sesuatu tentang aku, aku bisa mikirin itu sampai aku menemukan kesimpulan versi aku sendiri. Emosi cukup tinggi, kadang kewalahan menjadi tempat curhat banyak orang mengakibatkan gak punya waktu buat ngontrol emosi sendiri.


5. Cenderung Mandiri ----- Aku adalah orang yang cenderung mandiri dalam berurusan. Tinggal katakan tutorialnya maka aku akan melaju sendiri. Kebanyakan kegiatan dan aktivitasku tidak melibatkan orang banyak, bahkan hanya melibatkan diri sendiri, sehingga ketika terjadi suatu kesalahan, aku akan cenderung menyalahkan diri sendiri. Walaupun ada campur tangan orang lain, aku akan tetap menyalahkan diri sendiri.


Selain itu, aku juga keras kepala (katanya), entah sekeras apa. Tapi itu terbukti bahkan dalam hal memilih jalan hidup. Terimakasih pada akhirnya challange ini membuat ku tahu kepribadian umumku.  See You at Day 2!!!



#Day1

#DescribeYourPersonality

#30DaysWritingChallange

#30dayswritingchallange

 Hi, Fellas!

Jadi baru-baru ini, aku ngeliat sesuatu yang lagi lumayan in di Twitter. Yaitu, #30dayswritingchallange

Karena sekarang di Pulau Jawa khususnya Jakarta sedang menerapkan PSBB lagi, akhirnya muncullah challange ini sebagai salah satu solusi untuk mengisi waktu PSBB. (btw, berlaku bagi teman-teman yang memang hobi menulis ya)

Berhubung aku memang suka menulis, dan berhubung lagi aku sudah mulai jarang nulis di blog, well panduan ini guna banget buat memulai menulis. Walaupun nantinya aku akan terhenti di tengah-tengah, aku kan berusaha untuk menyelesaikan #30dayschallange ini walaupun nantinya akan lebih dari 30 hari. huehehehe...



So, let's go!