Sponsor

Minggu, 21 Juni 2015

Know Your Nasabah...

Selamat malam, Pemirsa
Sehat? Uda bolong berapa puasanya?
Belom ada bolong? Alhamdulillah sama. Semoga tahun ini bisa tunai puasanya satu bulan ya.
Walaupun harapan itu amat sangat tipis.....bagi wanita.

Jadi ini adalah weekend. Yeay!
Weekend artinya bisa tidur jam berapa aja dan bangun jam berapa aja.
Tidak berlalu bagi aku.
Tidur cepet, dan jam 4 teng selalu kebangun. Weekend nggak weekend. Bahkan kadang kalo cepet banget tidurnya, bisa cepet juga bangunnya, misalnya jam 2 atau jam 3.
Ah, lupakan. Intinya 'weekend bisa tidur dan bangun jam berapa aja' itu mitos bagi aku.
Iya, mitos.

Balik lagi ke weekend.
Jadi saat weekend, bisa menentukan pilihan bagi diri sendiri untuk memilih mandi atau tidak.
Bisa kemana aja sesuka hati.
Bisa santai dirumah atau ditempat lain tanpa harus memikirkan kerjaan, jualan dan nasabah.
Nasabah? Ya, nasabah... 3 suku kata nya, 7 hurufnya, dan beribu jenis nya.
Ngomong-ngomong jadi inget jenis-jenis nasabah yang bertatap muka dengan aku setiap harinya.

Setelah aku mengamati, akhirnya aku kelompokkanlah jenis nasabah yang selama ini bertatap muka dengan aku hingga detik ini. Detik tulisan ini diketik. Walaupun aku ngetiknya lagi di kamar.

JENIS-JENIS NASABAH (Kynda's Version. Penelitian mungkin akan berbeda tiap-tiap peneliti, namun percayalah, awamnya rata-rata seperti ini. Oiya, semoga aku tidak kena UU Pidana ya karena menulis tulisan ini. Jika dalam waktu dekat ini aku nggak ada posting lagi, berarti................kuota aku habis!

*antiklimaks*

Ini kapan aku mulai nulisnya yak, langsung saja.. here we goes...)

1. Normal Person
Transaksinya standar. Setor dan tarik tunai atau menabung ke rekening sendiri. Uangnya disusun rapi dan enak dihitung. Jika kita menyapa, dia balas menyapa dengan senyuman. *Untuk beberapa nasabah mungkin ada yang sambil kedipin mata atau garuk idung* *Oke, yang barusan nggak benar. Intinya, transaksi dan wajah mereka normal. Nasabahable bangetlah pokoknya.

2. Nasabah Pembayaran
Yang sering aku posting transaksi pembayaran ini adalah pembayaran BPJ*. Biasanya yang mampir adalah ibu-ibu atau bapak-bapak setengah baya bahkan kadang ada yang tua. Biasanya bayar buat satu keluarga. Postingan pembayaran ini makan waktu loh karena kita mesti masukkin nomor Virtual Account yang panjang itu, mesti ngecekin nama yang tertera, dan mesti cetak validasi 2x. Kebayang kalau satu keluarga ada 5 orang atau mungkin 11 orang *ini keluarga apa kesebelasan(?)*. Biasanya lagi, mereka kasih uang nya uang yang ga rapih, di unyek unyek, bahkan kadang duitnya beraroma minyak angin. *emot hijau*

3.Ga Sabaran
Nasabah tipe ini biasanya nasabah yang lagi bete nunggu di antrian. Mukanya sepet banget plus mesem sambil bawa slip setoran dan tangan dilipet di dada. Mayoritas bapak-bapak yang tipenya kayak begini nih. Suka banget ubah posisi berdiri buat ngasih kode kalau dia bosan ngantri. Suka batuk-batuk dan dehem gajelas sambil bergumam 'ckkk!' sendiri. Kadang kalo ada yang tingkat gasabarannya udah tinggi, suka protes nyaring sambil bilang "Lama kah lagi, Mbak?" dengan niat ngomporin nasabah lain. Alhamdulillah biasanya ga berhasil. Tipe kayak gini ga seharusnya ada di bank, tapi di barisan depan para pendemo.

4. Orientasi Duit
Yang pertama tipe setor, nominalnya sih normal, satu jeti. tapi...nyetor duitnya terdiri dari semua jenis kopur, mulai dari 100rb, 50rb, 20rb, 10rb, 5rb, 2rb, 1rb, bahkan duit koin yang ketika dihitung jumlahnya 1jeti. Ngeselin kan. Dan itu makan waktu banget apalagi buat pemula kayak aku. Yang kedua tipe tarik. Gapapa sih kalo minta nya normal misalnya narik 25jeti dikasihnya 20jeti 100rb an + 5jeti 50rb an kan simpel. Kadang ada sebagian nasabah penarikan yang mintanya ribet, kek gini ---> "Mbak mbak... saya narik 20juta ya, 10jutanya 100rbuan, 5juta nya 50rb an, 2juta nya 20rb an, sisanya uang kecil mba ya campur aja 10rb 5rb sama ribuan lainnya mba, hehe". Kalo udah berakhir dengan hehe gini, biasanya aku cuma bisa ngelus ketek.

5. Sayang Anak
Ngantri tertib. Biasanya ibu-ibu yang bawa anak kecil. Suka digendong-gendong pas lagi transaksi, kadang didudukin di meja frontliner. Kalau anaknya iseng, suka lempar-lempar sesuatu (bikin kesel sumpah, tapi harus tetap ditahan dengan senyuman, :') ironis memang bung). Suka keliling-keliling nyariin permen di setiap meja frontliner buat dikasihin ke anaknya yang kadang rewel.

6. Ga Sayang Duit
Biasanya transfer. Percakapan umumnya seperti ini.
Me: "Selamat Siang, setoran?"
Nazabah: "Bukan mbak, transfer"
Me: "Transfer pak ya *sambil ambil slip* ke rekening bapak Anu sebesar 1juta rupiah. Mohon maaf dengan bapak siapa?"
Nazabah : "Saya Anu2 mbak"
Me: "Bapak Anu2 boleh saya terima uangnya?"
Nazabah : "Ohiya, ini.. *merogoh kantong*

Dan akhirnya keluarlah duit satujuta itu dalam bentuk 100ribuan, normal. Tapi digulung-gulung, kadang ada yang dilipet-lipet, bahkan di staples. Bikin kesel kan...
Kalo percakapan diatas, masih standar. Biasanya kadang nasabah yang kek gini kalau diajak ngobrol suka seadanya jawab dan sok-sok an kayak limbad yang jawabnya cuman 'hmmmh' doang.

7. Nasabah Mepet
Di tempat aku bekerja, kami punya jam layanan. Yang masing-masing sudah sesuai standar. Kliring jam berapa, tarik setor tunai dll sampai jam berapa, tutup layanan jam berapa, itu sudah terpampang jelas di depan pintu masuk. Tapi, adaaaaaaaa aja nasabah yang suka ngerepotin. Misalnya datang beberapa menit sebelum tutup layanan. Padahal jam segitu kami sudah harus mengklopkan uang fisik dengan jumlah di sistem. Belum lagi udah datang telat, setorannya pula banyak. Biasanya pasti diatas 50juta. Kalau pedagang kita sih maklum. Mungkin karena jam segitu baru tutup hari kan, dan biasanya sih masuk prioritas jadi ditangani oleh frontliner khusus. Lah kalau transaksi biasa itu loh, bahkan kadang ada yang buka rekening. Buka rekening di jam-jam mau tutup, ya ampun...
Tapi ya begitulah, namanya juga nasabah mepet, ya selalu mepet...

Kayaknya segitu dulu deh penelitian aku. Gapenting banget kan yah sebenarnya, huehehehe. Tapi pada intinya cuma pengin sharing aja sih tanpa ada maksud menjelek-jelekkan citra seorang nasabah. Karena memang pada dasarnya Nasabah adalah Raja. Dan harus memang dilayani dengan senyum dan sepenuh hati sesuai work values (tipce) yang kami miliki. Tapi Raja juga ga mesti berlaku seenaknya kan :) *wink

Sekian dulu postingan hari ini.
Mau istirahat gaes, besok back to work again.
Oiya, ngomong-ngomong, Selamat Menjalankan Ibadah Ramadhan ya. Semoga tahun ini kita selalu mendapatkan keberkahan-Nya. Aamiin.
Dan...
Happy weekEND yang sebentar lagi END. Huhuhu.


Salam Manja,
Kynda

Tidak ada komentar:

Posting Komentar